Jeritku pada Dunia
Ingin rasanya kubanting jam dinding disana  Agar ia tak mengganggu sunyi   Lalu separuh batinku mulai berdayu  Kau? Kau kenapa?  Lihatlah dunia sepicik ini  Bahkan api tak lagi mau membakar  Yang ada hanyalah keinginan semu   Drama dalam drama..  Mimpi dibalik mimpi..   Saat kupejamkan, semua berjalan mundur  Indahnya masa itu  Dimana belum ku kenal kau dia dan mereka  Ketika semua bisa dibeli dengan air mata  Cepat sekali berjalan  Tapi siapa yang tahu  Tak ada roda segitiga, hanya lingkaran   Aku hanya ingin berlari dengan tangis  Tanpa melihat kanan kiri  Aku hanya ingin berjibaku dengan dingin  Tanpa peduli matahari   Dunia Dunia Dunia..!  Aku terlalu kecil di genggamnya  Sudah habis tempat bersembunyi  Sudah gugur rimbun daun semi  Memang pahit, mengapa berhenti?  Jalan lagi...