Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

Rupa-Rupa

Serupa diriku.. Rupa yang mengawal malam Penjemput mimpi Serupa wajahku.. Rupa yang membaca mata Menggambar lewat cerita Serupa bayangku.. Rupa yang menantang gelap Pencari sudut cahaya Tak banyak rupa tak banyak muka Tanpa dikira tanpa dirasa Banyak yang menentang banyak yang mengenang Setidaknya hanya satu rupa Tak pernah pura-pura..

Sedang Kosong

Ada satu titik sempurna Dimana kata mampu bercerita Ketika waktu memberi sejarah Saat rindu di ujung malam, Membunuh sunyi di ufuk hari.. Mampukah dunia ditarik kembali Agar kenangan tak lantas pergi 2 detik bagai 2 jam, 2 hari bagai 2 minggu Ini kata jiwa yang hampa Ini kata hati yang sepi Tanpanya , tak ada isi Apalah daya seorang manusia Menunggu sapa tanpa menyapa Kerana masih ragu dengan jarak dan rasa Titipkan saja salamku Tak apa meski tak sampai tahu Indahnya melihatmu dari sini..

Sajak Santri

Sang bhagaskara mulai pergi Gumam puji tuk Gusti diputar kembali Gulatan batin kini menepi Ratusan umat berdatangan Manyembah tanpa pengharapan Sujud penuh ketulusan.. Hati belum berpaling Fikiran masih eling Ibadah adalah nyawa Berjubel pada satu tempat Jauh dari sanak kerabat Katanya rindu pulang cepat Yang dicari jalan surgawi Yang diharap ridho Illahi Tanpa harus lelah sendiri Kadang ego tak lagi sabar Manahan rindu dunia luar Melihat sudut distorsi lebar Atau sekedar main sebentar Ada yang bilang.. sudah Lihat saja selepasnya Era ini juga cerita Ditata agar tak salah langkah Agar mereka benar tahu Dunia lebih kejam dari tempat itu Agar mereka benar mengerti Hidup sebenarnya adalah setelah mati..

Padamu Kau Rembulan

Padamu rembulan.. Kaulah indah dalam gelap malam Yang bercahaya diantara riuh bintang Disini aku melihatmu Adalah kau rembulan Tempatku mengisi sepiku Ruangku membagi kisahku Tujuanku mencari semangatku Adakah kau tahu rembulan.. Bahwa hanya bisa kupandangimu dari jauh Masih sama seperti dulu Hanya mampu kupanggil namamu dari bumi Tanpa pernah langitpun mendengar Ku hanya sanggup bercerita lewat mimpi Tak ada yang nyata Andai ku bisa memelukmu rembulan Bernyanyi di dekatmu Mengatakan ini di depanmu Mungkin semua begitu sempurna Namun terhalang oleh semesta Aku merindumu rembulan Aku menanti kedatanganmu Aku membunuh pagi demi melihatmu Meski ku tahu segala semu Dan kau juga bukan milikku