Untuk Beliau

Hey aku paham siang ini panas
Kambing saja enggan keluar
Tapi beliau masa bodoh
Terjang saja tanpa payung atau sarung

Padahal mata tak bisa mendusta
Sudah enek dengan dunia dan anjing-anjingnya
Lelah mau muntah
Aku jadi masih cengeng
Meratapi tingkah pola beliau
Aku juga kadang mangkel
Adu hati perang mulut
Tapi lagi, beliau guru semua ilmu
Kaya petuah tanpa upah
Menuntunku dari orok sampai senja
Ajariku aneh-aneh sampai genah
Dari belum bisa batuk sampai bisa mendehem
Dari tak tahu biru sampai tahu ungu
Sedihnya hanya tak bisa sulap
Karena Gusti maha adil
Mujur terus itu nihil
Setidaknya lah sekarang ada hasil
Sudah fasih, 'jangan nyeruput kopi panas'
Atau jangan-jangan yang lainnya
Tak butuh dilihat
Aku sampaikan aku sayang
Aku masih tak bisa apa-apa jika tak ada apa-apa
Aku sadar dan tak ada pelajaran bohong
Jalan tol masih terus bayar, gunung sawah matahari masih tetap digambar
Untuk beliau,
Satu saja ingin kubilang:
"Matur suwun, Ibuk"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dunia Maya dan Metamorfosa

Ini-Bukan-Film

Senja Raya Redam